Senin, 24 Maret 2014

haid tak lancar


apakah anda saat ini sedang mengalami haid tak lancar ,dan galau ingin tahu penyebab haid tak lancar simak ulasanya menstruasi tak lancar
Sebagian besar wanita mengalami siklus menstruasi secara teratur dalam hidupnya. Panjang siklus bervariasi, dan berkisar antara 21-35 hari setiap bulannya. Meski demikian, hampir setiap dari wanita yang memiliki siklus teratur tersebut pernah mengalami sekali dua kali ketidakteraturan siklus dalam hidupnya. Siklus yang tidak teratur tersebut, seperti siklus yang memanjang, memendek, tidak adanya haid dalam sebulan atau lebih, diantaranya dapat disebabkan oleh:
  • Kehamilan (jika tidak ada haid selama beberapa bulan)
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis. Meskipun penurunan berat badan lebih banyak menyebabkan memanjangnya siklus haid hingga tidak haid, namun obesitas juga dapat menyebabkan timbulnya gangguan menstruasi.
  • Masalah makan, seperti anorexia nervosa atau bulimia.
  • Peningkatan intensitas olahraga, sebagai contoh yang terjadi pada atlit-atlit yang berlatih fisik sangat keras.
  • Stres emosional. Stres bisa dipicu oleh berbagai macam hal, misalnya penyesuaian kebiasaan baru, penambahan atau kematian anggota keluarga, dan sebagainya. Stres memicu ketidakseimbangan hormon pengatur menstruasi hingga siklus pun berubah.
  • Penyakit tertentu, seperti sindrom ovarian polikistik.
  • Bepergian jauh (traveling).
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi, obat anti kecemasan dan antidepresan.
  • Permasalahan organ dalam panggul, seperti perlengketan rahim.
  • Rendahnya hormon tiroid dalam darah.
  • Prolaktinoma, tumor jinak di kelenjar hipofisis otak yang menyebabkan produksi hormon prolaktin berlebih.
Pada kondisi yang Saudari alami, jika gangguan siklus terjadi selama 1-2 bulan, dan memang ditemukan penyebab seperti stres emosional dalam beradaptasi dengan kehidupan rumah tangga, kelelahan, atau penurunan berat badan, maka tidak perlu panik. Sebaiknya perlahan-lahan kendalikan stres fisik dan emosional dengan membuat jadwal kegiatan yang lebih teratur bersama suami. Konsumsi makanan yang bergizi dengan teratur, dan hindari diet ketat. Jika Saudari ternyata mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, penghentian obat-obatan tersebut dapat membantu mengembalikan siklus seperti sediakala.
Namun jika ketidakteraturan siklus terjadi lebih dari 2 bulan tanpa penyebab yang jelas, maka kami sarankan Saudari untuk memeriksakan diri ke dokter untuk menyelidiki lebih lanjut apakah ada penyebab gangguan siklus lainnya yang lebih serius.
Semoga bermanfaat.

Minggu, 23 Maret 2014

vagina gatal saat haid


pernahkah anda merasa gatal saat haid dan ingin tahu penyebab gatal saat haid dan merasa sussah karena vagina gatal saat haid he he jangan manyun  simak ulasan kemaluan gatal saat haid di bawah ini berikut trik menanganinya
Kesehatan organ intim (pada wanita) yakni vagina sangatlah penting. Vagina yang sehat dan bersih memiliki keseimbangan kimiawi yang bersifat asam dengan pH 3.5, dimana dalam situasi asam ini bakteri baik yang ada di dalam vagina mampu membersihkan vagina secara optimal sehingga keseimbangan kelembaban di vagina selalu terjaga. Keluhan yang sering dialami pada vagina seperti rasa gatal, muncul bintik-bintik seperti jerawat, keluarnya cairan keputihan (tidak normal) atau infeksi vagina lainnya pada umumnya disebabkan karena kebersihan dan kelembaban vagina yang sedang terganggu, salah satunya adalah di saat perempuan sedang mengalami menstruasi dan keputihan.
Menjelang atau disaat menstruasi, sebagian besar perempuan secara normal akan mengalami keluarnya lendir keputihan. Jadi bisa dibayangkan, cairan keputihan yang keluar beberapa hari menjelang menstruasi dan dilanjuti dengan keluarnya darah menstruasi, tentunya kondisi seperti ini akan meningkatkan resiko terganggunya keseimbangan kelembaban di daerah vagina terlebih jika perempuan tidak memperhatikan kebersihan daerah vagina dengan baik sehingga muncullah beragam keluhan seperti yang dikatakan ssebelumnya.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan perempuan dalam menjaga kebersihan khususnya daerah vagina di saat mengalami keputihan dan menstruasi adalah :
  1. Secara teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika mandi, dan saat menganti pembalut atau pantyliner, tujuannya adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina. Bagian dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri.
  2. Dianjurkan saat membasuh vagina dengan cara yang benar yakni dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu dengan menggunakan handuk atau tisu yang tidak berparfum.
  3. Gantilah sesegera mungkin pembalut atau pantyliner jika sudah merasakan tidak nyaman atau lembab terutama di saat darah menstruasi sedang banyak-banyaknya (hari ke 1-3 menstruasi) dengan frekuensi pergantian yang dianjurkan yakni tiap 1-2 jam sekali. Jika sudah dirasakan berkurang darah menstruasi yang keluar, frekuensi mengganti pembalut yang dianjurkan bisa tiap 3-4 jam sekali namun semua itu tergantung dari jumlah darah menstruasi dan seberapa sering kamu buang air atau padat tidaknya akifitas disaat itu. Jika frekuensi mengganti pembalut terlalu lama dan darah menstruasi lagi banyak-banyaknya, maka “tampungan” darah didalam pembalut akan menjadi sumber penyakit (bakteri) dan meningkatkan suasana “lembab” di daerah vagina yang akhirnya sering terasa gatal di saat menstruasi, kemudian di garuk dan lecet – infeksi.
  4. Pilihlah jenis pembalut atau pantyliner yang menurut kamu nyaman dan tidak menimbulkan iritasi pada daerah kulit sekitar vagina.
  5. Gunakanlah celana dalam dari bahan katun agar bisa menyerap keringat dan tidak menambah lembab daerah intim disaat menstruasi, gantilah celana dalam jika sudah merasa tidak nyaman.
  6. Sebisa mungkin batasi dulu menggunakan celana jeans yang terlalu ketat di saat menstruasi.
  7. Minumlah air putih yang cukup serta konsumsi makanan yang sehat dan berserat untuk membantu tubuh agar tetap sehat setiap hari

nyeri saat haid

. Nyeri haid memang bisa menjadi tanda awal kista. “Kista sebetulnya bisa hilang sendiri, jadi tak perlu dikhawatirkan,” ujar Dr. Caroline. untuk lebih lanjut tentang sakit saat haid simak ulasan perih saat haid.
Kista bisa muncul di beberapa bagian tubuh, bukan hanya di rahim. Ada kista yang terdapat di payudara, jaringan tiroid, kulit, simpul, saraf, dan mata. Tapi memang yang banyak terjadi adalah kista pada indung telur (ovarium).
Setiap perempuan memiliki dua indung telur, di kanan dan kiri. Ukuran normalnya sebesar biji kenari. Setiap indung telur berisi ribuan telur yang masih muda, sering disebut folikel.
Folikel adalah struktur berisi cairan yang menjadi tempat pertumbuhan sel telur. Setiap bulan folikel ini membesar dan satu di antaranya membesar sangat cepat dan menjadi telur matang.
Pada peristiwa ovulasi, telur yang matang ini keluar dari indung telur dan bergerak ke rahim melalui saluran telur. Apabila sel telur matang ini tidak dibuahi, folikel akan mengecil dan menghilang dalam 2-3 minggu. Proses ini akan terus berulang sesuai siklus haid seorang perempuan. Jika ada gangguan proses siklus ini, maka kemungkinan bisa terjadi kista.
Bisa mengecil
Kista ovarium sering terjadi di masa reproduksi. Namun, bisa juga terbentuk antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama kehamilan. Biasanya kista dapat mengecil atau hilang sendiri setelah wanita memasuki masa menopause, karena menurunnya aktivitas ovarium.
Kista ovarium terdiri atas berbagai jenis, seperti kista fungsional, dermoid, cokelat (endometriosis) dan kista kelenjar (cystadenoma). Sampai saat ini belum diketahui bagaimana kista terjadi. Biasanya tumbuh sangat pelan dan sering terjadi keganasan pada umur lebih 45 tahun. Dari keempat kista ini yang paling banyak dan sering mengecil sendiri seiring membaiknya keseimbangan hormonal adalah kista fungsional.
Kista fungsional terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang sendiri dalam kurun 2-3 siklus haid. Kista fungsional di antaranya adalah kista lutein atau kista yang terjadi akibat perubahan hormon.
Folikel dapat berubah menjadi korpus luteum dan mengeluarkan sel telur untuk kemudian dibuahi, lalu korpus luteum berdegenerasi (hancur lalu diserap tubuh). Hal ini normal. Tetapi, kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. “Kista lutein ini jinak dan akan menghilang sendiri. Tapi kista ini dapat tumbuh hingga diameter 4 inci atau 10 sentimeter dan berpotensi untuk berdarah,” tambahnya.
Kista fungsional umumnya tidak memerlukan pengobatan. Akan tetapi penggunaan pil kontrasepsi terkadang bisa membantu membuat siklus menstruasi normal kembali, dan mengurangi perkembangan kista ini. “Namun jika kista sudah membesar lebih dari sentimeter, maka harus cepat dilakukan tindakan, seperti pengangkatan kista dengan operasi,” terangnya.
Kista coklat
Kista dermoid merupakan kista ovarium yang berisi ragam jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri.
Ada lagi kista endometriosis yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) yang menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut kista coklat endometriosis, karena berisi darah yang mengental dan membeku sehingga berwarna coklat kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.
“Salah satu kista yang harus diwaspadai adalah kista endometrosis. Karena jika semakin membesar akan mengakibatkan kista pecah dan mengalami perlengketan,” jelas Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG,, dari bagian obstetri dan ginekologi RS. OMNI Internasional Pulomas, Jakarta.
Satu lagi jenis kista adalah kista denoma. Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kista denoma dapat tumbuh besar sehingga berpotensi menjadi ganas dan mengganggu organ perut lainnya serta menimbulkan nyeri.
Tanpa sengaja
Sampai sekarang penyebab timbulnya kista belum diketahui dengan jelas. Tetapi kista ganas seperti kanker dapat timbul karena faktor genetika. Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker, ada kemungkinan keturunannya memiliki risiko terkena kanker juga.
“Kista tumbuh di bagian dalam tubuh wanita, sehingga bukan perkara mudah untuk mengetahui penyebabnya. Harus dilakukan penelitian menyeluruh dan terperinci,” tuturnya.
Kista-kista tersebut biasanya timbul tanpa gejala. Penderita umumnya baru mengetahui adanya kista secara tidak sengaja, saat menjalani pemeriksaan penyakit lain. Pada kista yang sudah membesar, bisa saja menyebabkan keluhan nyeri di bagian bawah perut atau di dekat rahim.
Nyerinya khas
Banyak perempuan percaya bahwa nyeri saat menstruasi harus diwaspadai sebagai salah satu gejala adanya kista. Benarkah demikian? Apabila kista indung telur yang terjadi dan berjenis fungsional memang cenderung menimbulkan nyeri. “Dan nyeri yang terjadi sebelum menstruasi itu merupakan respons dari tingginya konsentrasi dari hormon yang mengeluarkan darah selama terjadinya siklus menstruasi,” ujar Dr. Caroline.
Penyebab lain dari nyeri menstruasi bisa juga karena beberapa tipe tertentu dari kista, misalnya endometrioma. Perkembangan endometrioma juga dikenal dengan sebutan kista endometriod atau kista coklat, yang berhubungan dengan kondisi kesehatan endometriosis.
Namun, lanjutnya, tidak selalu nyeri saat menstruasi merupakan gejala awal kista. Harus dilakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikannya. “Yang pasti, nyeri sebagai tanda awal kista adalah nyeri yang khas. Hanya dirasakan pada sekitar perut bawah dan hanya pada saat sedang haid,” tambahnya.
Tak Semua Kista Ganggu Kesuburan
Masalah kesuburan pada perempuan sering dikaitkan dengan kista. Bahkan, ada anggapan seseorang yang terkena kista di ovarium (indung telur) akan sulit memiliki anak.
Pendapat itu tidak sepenuhnya benar. Pada umumnya kista bersifat jinak, berukuran kecil, dan tidak berpengaruh terhadap kesuburan. Kista akan membahayakan manakala ukurannya sudah besar.
Seseorang bisa saja hamil, meski ada kista dalam indung telurnya. Lagipula ovarium seorang perempuan ada sepasang. Jika salah satunya terganggu dan tidak berfungsi, masih ada satu lagi sehingga kehamilan masih dapat terjadi.
“Yang lebih tepat, kista, berukuran besar dapat mengganggu kehamilan, bukan kesuburannya,” kata Dr. Caroline.
Kista yang memiliki diameter lebih dari 5 sentimeter dapat melintir pada saat terjadi kehamilan. Akibatnya, kista pecah dan menimbulkan nyeri sangat hebat.
Kista endometriosis mengganggu kesuburan karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan. Adanya perlengketan menyebabkan proses ovum pick-up (lepasnya sel telur yang telah matang), sehingga sulit ditangkap fimbriea (ujung tuba falopi). Akibatnya, pembuahan sulit terjadi.
Selain itu, adanya kista endometriosis secara imunologis kesuburan juga terhambat karena timbulnya reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi sel telur, sperma, dan embrio secara alami.
Jika dibiarkan, endometriosis akan semakin berat dan umumnya perempuan susah hamil. Dari survei, 40 persen perempuan yang sulit hamil diketahui memiliki endometriosis pada rahimnya.
Untuk itu, diperlukan operasi dengan cara laparoskopi. Setelah dilakukan operasi, 70 persen perempuan dengan endometriosis ringan (stadium 1 dan 2) dapat hamil secara normal. Sebaliknya, endometriosis berat (stadium 3 dan 4) akan sulit untuk hamil secara alami meskipun telah diobati, kecuali dengan cara inseminasi buatan atau bayi tabung.
Kista endometriosis juga dapat mengganggu kehidupan seksual karena akan timbul rasa nyeri pada saat berhubungan intim.
Metode Laparoskopi
Terapi bedah atau operasi bisa dipertimbangkan kista tidak menghilang, berukuran besar, menimbulkan keluhan seperti nyeri perut, nyeri haid, atau gangguan siklus dan infertilitas. Dibandingkan dengan metode konvensional, yakni pasien dibedah dengan sayatan lebar di sekitar perut, laparoskopi merupakan metode terkini (Cold Standard) yang lebih efektif untuk mengangkat kista.
Laparoskopi merupakan teknik pembedahan yang dilakukan dengan membuat dua atau tiga lubang kecil (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang lain untuk peralatan bedah yang lain.
Teknik ini disebut juga operasi minimal invasif. Namun, teknik ini tetap mengandung risiko bagi pasien, terutama karena saat melakukan operasi tersebut, dokter yang menangani memerlukan ruang dalam rongga perut, sehingga memerlukan gas karbondioksida (C02) untuk mengembangkan rongga perut.
Jika gas bertekanan tinggi tersebut masuk ke dalam pembuluh darah, bisa menimbulkan risiko yang membahayakan.
Ada yang Hilang Sendiri
Sebenarnya tidak semua kista mengancam jiwa dan menyebabkan kematian. Pada kista fungsional, kista dapat mengecil bahkan menghilang dengan sendirinya.
Namun, beberapa jenis kista dapat berpotensi membesar dan menjadi kanker ovarium. Salah satu tanda kista ovarium menjadi ganas adalah adanya pembesaran kista yang cepat dalam waktu singkat.
Angka kematian akibat kanker ovarium cukup tinggi karena penyakit ini awalnya tanpa gejala dan tidak menimbulkan keluhan. Pada stadium lanjut baru penderita merasakan gejalanya. Itu sebabnya penyakit ini disebut silent killer.
Sayangnya, sampai sekarang belum ada cara deteksi dini yang sederhana untuk memeriksa adanya keganasan kanker ovarium. Berbeda dengan kanker serviks (mulut rahim) yang bisa dideteksi dini dengan pap smear.
Untuk mengetahui kista sejak dini, Dr. Caroline memberi saran melakukan pemeriksaan USG dan pap smear rutin setahun sekali. Dengan pemeriksaan itu wanita bisa mengetahui kesehatan rahimnya. Jika terdeteksi adanya kista, bisa diketahui dengan segera ada tidaknya kemungkinan kista tersebut merupakan neoplasma ganas yang bisa mengakibatkan kanker ovarium.
Penting diketahui bahwa kanker ovarium merupakan kanker nomor tiga penyebab kematian perempuan Indonesia setelah kanker payudara dan kanker mulut rahim.
“Jika terjadi kanker ovarium, ada kemungkinan organ reproduksi seperti indung telur atau rahim harus dibuang, sehingga tidak dapat terjadi kehamilan,” katanya.
Jauhi Makanan Berlemak
Tahukah Anda jika makanan dengan kadar lemak tinggi dapat memicu timbulnya kista? Bagi yang sudah memiliki kista, jauhilah makanan berlemak.
Jika tetap mengonsumsi makanan berlemak dan kurang serat, lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh. Kondisi itu dapat berlanjut pada terjadinya gangguan hormon. Demikian juga dengan pola makan, yang tidak teratur dan mengonsumsi zat-zat tambahan sintetis pada makanan.
Satu jenis makanan lagi yang harus dihindari adalah makanan cepat saji atau fast food. Makanan cepat saji banyak sekali mengandung lemak, apalagi pada sajian fried chicken.
Ayam yang digunakan di restoran cepat saji adalah ayam yang disuntik dengan steroid agar cepat besar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar. Biasanya suntikan ini dilakukan pada bagian leher atau sayap.
Karena itu, pada dua bagian tubuh ayam inilah terdapat konsentrasi steroid yang paling tinggi. Steroid ini memberikan pengaruh pada tubuh, sehingga cepat pertumbuhannya.
Ketika ayam yang mengandung steroid ini dikonsumsi seorang perempuan, akan berdampak buruk pada, hormonnya, sehingga membuat perempuan tersebut lebih rentan untuk terkena kista rahim.
“Untuk itu, jauhi makanan berlemak karena dapat membuat kista membesar. Kista seperti dipupuk dengan lemak tersebut, sehingga perkembangannya semakin cepat,” ungkap Dr. Caroline.

arti haid



Apakah Menstruasi atau Haid Itu?
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan dinding rahim bagian dalam yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak dibuahi. Menstruasi pasti akan terjadi pada semua wanita yang normal.
 Apakah Siklus Menstruasi Itu?
Siklus menstruasi adalah jarak antara satu menstruasi ke menstruasiberikutnya. Siklus ini biasanya berlangsung kurang lebih 28 hari (antara 21-35 hari). 
 Berapa Lama Menstruasi Berlangsung?
Biasanya, lamanya menstruasi bisa berbeda-beda, umumnya berkisar antara 3 sampai 10 hari. Tapi, rata-rata wanita mengalaminya selama 5-7 hari. Tetapi ada juga wanita yang mengalaminya selama 4 hari hingga 6 hari.

Mengapa Timbul Sakit atau Kram Perut SaatMenstruasi?Sakit perut menjelang atau pada saat menstruasi, merupakan akibat dari kontraksi otot perut ketika mengeluarkan darah dari dalam rahim. Sebagaimanakontraksi otot pada bagian tubuh yang lain, otot rahimyang telah bekerja sangat intens ini pun akan mengalami ketegangan (kram), dan kondisi ini menyebabkan nyeri.
 Bagaimana Cara Mengurangi Sakit atau Kram Perut itu?
  • Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa perut atau pinggang bagian belakang).
  • Mandi air hangat, dapat ditambahkan minyak aroma terapi untuk relaksasi.
  • Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
  • Menggosok-gosok perut/ pinggang yang terasa nyeri.
  • Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi otot rahim, sehingga nyeri mereda.
  • Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.

Jumat, 21 Maret 2014

macam 2 batuk



jika anda ingin tahu  jenis 2 batuk,serta cara penanganya atau ingin tahu nama nama batuk berikut ulasanya,Banyak orang menganggap bahwa batuk adalah penyakit, padahal batuk bukanlah penyakit, tetapi merupakan reflek dari pertahanan tubuh dalam rangka untuk mengeluarkan benda asing pengganggu yang berada dalam saluran pernafasan. Adanya virus, bakteri atau mikroorganisme lainnya yang bersarang pada saluran pernafasan mengakibatkan sistem imun tubuh langsung bekerja dengan cara mengeluarkan dahak, lendir atau benda asing tersebut. Meskipun batuk bukanlah penyakit, namun Anda tidak boleh meremehkannya karena bisa jadi merupakan gejala dari suatu penyakit yang berbahaya. Pengetahuan tentang macam-macam batuk dan pengobatannya sangat penting agar Anda tidak salah mengambil tindakan pengobatan.
Selain mengetahui macam-macam batuk dan pengobatannya, Anda juga harus mengetahui penyebab dan gejala batuk, serta bagaimana cara menghindarinya. Jenis batuk dibagi menjadi tiga, yakni :
  • Batuk berdahak
    Batuk berdahak biasa disebut dengan batuk infeksi. Batuk berdahak disebabkan adanya infeksi bakteri dan virus, seperti influensa, campak, tuberculosa. Batuk berdahak biasanya disertai gejala demam, bersin-bersin, otot kaku, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan.
    Batuk berdahak harus segera diobati karena dikhawatirkan dapat memperparah infeksi pada saluran pernafasan. Dahak yang mengental dalam jumlah banyak bisa menyumbat saluran pernafasan dan mengganggu penderita. Obat yang digunakan tentunya harus yang mampu mengencerkan dahak (expectorant) sehingga dahak bisa dikeluarkan dengan mudah. Selain itu, batuk berdahak karena infeksi virus bisa diobati dengan antibiotik dan obat anti jamur yang penggunaannya tentu harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
  • Batuk kering
    Merupakan batuk yang ditandai rasa gatal di tenggorokan, namun tidak mengeluarkan lendir atau dahak. Penyebab batuk kering bukan karena infeksi, melainkan adanya alergi (makanan, debu, asap), asma, dan komplikasi obat-obatan. Batuk kering sangat mengganggu sehingga harus segera dilakukan pengobatan. Obat yang bisa digunakan harus bersifat menekan batuk (antitusif). Jadi jangan sampai saha memilih obat batuk, karena beda gejala, tentu beda juga obatnya.
  • Batuk khusus
    Batuk khusus dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya : batuk rejan, batuk karena penyakit, misalnya : asma, TBC, jantung lemah, kanker, dan lain sebagainya.
Apapun jenis batuknya, tentu sangat menyiksa Anda bukan? Untuk itu, kita semua harus melakukan upaya untuk menghindarinya, misalnya dengan membiasakan hidup sehat, cukupi asupan cairan, konsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, hindari kebiasaan hidup tidak sehat, dan lain sebagainya. Semoga informasi tentang macam-macam batuk dan pengobatannya diatas dapat bermanfaat bagi Anda semua.